Rinjani Antara Keangkeran dan Mitos
Sebagai salah satu gunung tertinggi di Indonesia Rinjani memiliki pesona luar biasa bagi para pegiat alam bebas. Pada tahun 90_an sampai awal tahun 2000 pendaki yang berkunjung ke Rinjani tidaklah sebanyak pengunjung saat ini yg bisa mencapai 700 orang per hari. Bagi orang Sasak yang merupakan penduduk asli Pulau Lombok Gunung Rinjani sering dikaitkan dengan hal-hal yang berbau mistis. Masyarakat Sasak sangat percaya jika Gunung Rinjani merupakan tempat bersemayamnya Dewi Anjani yang merupakan ratu Jin yang berasal dari salah seorang Puteri Raja. Disamping itu ada juga anggapan bahwa gunung Rinjani merupakan tempat berkumpulnya arwah para wali dan ulama besar yang telah meninggal dunia. Tidak heran jika banyak tempat di Gunung Rinjani dipercaya sebagai tempat yang angker dan penuh mitos.Plawangan Senaru |
Danau Segara Anak |
Terlepas dari benar tidaknya kepercayaan dan anggapan masyarakat Sasak mengenai Gunung Rinjani ada beberapa hal yang menjadi mitos di Gunung Rinjani.
1. Wanita haid dilarang naik Rinjani
Berdasarkan banyak cerita pendaki wanita yang sedang masa haid atau menstruasi akan mendapatkan gangguan dari makhluk halus penunggu Gunung Rinjani. Biasanya pendaki wanita tersebut akan mengalami kesurupan hebat dan diberikan pengelihatan aneh mengenai kehidupan para jin di Gunung Rinjani. Tidak heran jika wanita yang kesurupan tersebut akan berteriak-teriak, meronta bahkan lari ke bibir jurang. Jika tidak segera dibawa turun maka kondisinya akan semakin parah.
2. Pantang berjalan antara waktu sholat magrib dan waktu sholat Isya
Para pendaki tempo dulu tidak ada yang berani melakukan perjalanan jika sudah memasuki waktu sholat magrib sampai datangnya waktu sholat Isya. Karena ada kepercayaan bahwa waktu menjelang magrib atau masyarakat Sasak menyebutnya "Suran Bian" atau "Sandikala" adalah masa pergantian waktu di negeri Jin. Dimana waktu kita akan berganti malam tapi di alam Jin sedang akan berganti pagi. Konon jika nekat melakukan perjalanan pada waktu-waktu itu maka para pendaki akan ditunjukkan jalan yang salah sehingga banyak pendaki yang tiba-tiba hilang atau terjatuh ke jurang yang dalam.
3. Segara Muncar
Masyarakat Sasak sangat percaya bahwa inti dari kawasan Gunung Rinjani terletak di Segara Muncar yang dipercaya sebagai kawasan istana Dewi Anjani. Konon hanya orang-orang tertentu yang bisa melihat dan menemukan lokasi pasti Segara Muncar ini. Lokasi Segara Muncar berada di sekitar lautan pasir menuju Puncak Rinjani.
4. Hantu penunggu pos 2 Tengengean.
Tengengean konon berasal dari kata 'tain ngenge" yang berarti upil (tai idung), karena biasanya di tempat ini para pendaki akan mendapati kondisi hidung yang kotor disebabkan oleh debu yang terhisap di sepanjang perjalanan. Zaman dahulu pos 2 ini terkenal karena hantu pocongnya dan derap langkah aneh. Biasanya hantu pos 2 ini akan menampakkan diri pada saat musim sepi pendakian, atau hanya beberapa orang saja yang bermalam disana. Karena sekarang sdh sangat ramai dan menjadi pangkalan ojek mungkin hantunya sudah pindah karena takut digoda manusia yg mau balas dendam.
5. Mimpi Basah
Ada yang percaya jika pendaki laki-laki yang ditaksir oleh jin wanita penghuni Gunung Rinjani akan mengalami mimpi basah saat tidur malam. Jadi hati-hati bagi para jomblo yang saat mendaki Rinjani dan mengalami mimpi basah mungkin sedang ditaksir jin wanita utk jadi pasangan. Hati-hati ya mblo.....
6. Hantu "Blue Rain Coat" Batu Ceper
Jika melewati jalur Senaru maka di tengah perjalanan antara danau segara anak dan Plawangan Senaru akan dijumpai gugusan bebatuan pipih yang terlihat sangat enak untuk dijadikan tempat istirahat. Tapi hati-hati konon jika tertidur di tempat ini kita akan dibawa pindah ke alam jin yang menjadi penyebab hilangnya para pendaki secara misterius. Jika menjelang malam di tempat ini akan muncul sosok bule yang memakai jas hujan warna biru, dikalangan anak-anak Mapala penampakan si bule sering disebut hantu "blue rain coat". Konon si bule adalah arwah seorang wisatawan asing yang meninggal di tempat itu.
7. Kolam pemandian Selandir
Nama Selandir diambil dari tokoh paling sakti dalam cerita pewayangan Sasak. Pemandian ini konon sering dijadikan sebagai tempat menyempurnakan ilmu kebal senjata tajam. Pemandian Selandir sendiri merupakan pemandian air panas dimana menurut kepercayaan jika orang tersebut sudah tidak merasakan rasa panas maka ilmu kekebalan nya sudah sempurna.
Masih banyak lagi mitos dan tempat angker di Gunung Rinjani yang dipercaya oleh masyarakat Sasak.
Wallohua'lam Bisshawwab