Selasa, 08 September 2020

Air Terjun Lapopu Sumba Barat

Air Terjun Lapopu

AIr terjun Lapopu pertama kali terekspose saat menjadi lokasi syuting iklan rokok yang memang spesialisnya aksi petualangan, ketika menjadi sponsor Piala Eropa (Euro) 2012. Namun saat berkunjung ke Waikabubak pada tahun 2012, tidak ada teman yang sanggup mengantar kesana. Dengan alasan akses jalan yang masih jelek dan rawan. Air terjun ini berada di Taman Nasional Manupeu Tanah Daru, Desa Lapopu, Kecamatan Wonokaka, Kabupaten Sumba Barat Provinsi NTT. Niat ke lokasi air terjun Lapopu harus tertahan sampai awal tahun 2013 saat berkunjung ke kota Waikabubak untuk kedua kalinya
Keindahan air terjun Lapopu
 Akses Jalan
Akses jalan menuju air terjun air terjun Lapopu bisa dimulai dari kota Waikabubak (Sumba Barat) atau dari kota Tambolaka (Sumba Barat Daya). Lokasi air terjun berjarak sekitar 30 Km dari kota Waikabubak. Saat ini kondisi jalan sudah mulus tidak seperti pada awal tahun 2013, dimana jalannya masih pada tahap pengerasan. 

Akses jalan menuju air terjun Lapopu
Sebelum sampai di lokasi air terjun, kita akan melwati hamparan sawah masyarakat di antara bukit-bukit yang begitu hijau di musim penghujan. Jadi alangkah baiknya untuk berfoto sejenak dengan latar belakang sawah yang mungkin tidak akan bisa dijumpai pada wilayah lain Pulau Sumba.

Hamparan sawah di pinggir jalan menuju air terjun
Kita akan tiba di areal air terjun ketika memasuki kawasan yang ada bangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air, yang saat berkunjung kesana baru pada tahap pembangunan alias belum beroperasi. Di lokasi ini kita bisa menitipkan kendaraan sambil membayar karcis masuk sebesar Rp 5.000. Setelah metitipkan kendaraan kita akan mulai berjalan turun ke arah sungai yang di bagian tengahnya ada sebuah jembatan bambu yang akan kita pakai untuk menyeberang. Hendaknya selalu hati-hati saat menyeberangi jembatan bambu ini agar tidak terpeleset dan jatuh ke aliran sungai. 
Hati-hati saat menyeberangi jembatan bambu


Jembatan bambu di tengah sungai
Setelah berjalan sejauh 500 meter kita akan tiba di lokasi air terjun Lapopu. Disarankan jika menuju kesana intensitas hujan tidak sedang tinggi sehingga arus air tidak membahayakan. Jika debit air sungai tinggi maka arus airnya juga akan semakin deras. Usahakan berkunjung di pagi hari sampai sore hari, dan sangat tidak dianjurkan sampai malam. Karena kondisi daerah ini sangat gelap di malam hari.
Air terjun tampak dari kejauhan
Kita akan benar-benar tiba di air terjun setelah menyeberangi jembatan bambu dengan menyisir pinggiran sungai. Hendaknya berhati-hati saat menyusuri pinggiran sungai yang rata-rata bebatuannya memiliki permukaan yang licin. Air sungainya sangat sejuk dan segar sehingga akan memancing kita untuk segera mandi dan berenang setelah berkeringat selama perjalanan. Tapi sebelum mandi pastikan anda bisa berenang, karena sungainya lumayan dalam dan arusnya deras. Air terjun lapopu memiliki ketinggian sekitar 90 meter.
Berenang di sekitar air terjun Lapopu
Air terjun Lapopu memiliki ketinggian sekitar 90 meter

Yang perlu diperhatikan saat berkunjung ke air terjun Lapopu adalah membawa bekal sendiri untuk makan siang, karena di lokasi ini tidak ada warung yang menyediakan makanan. Jangan lupa membawa kopi atau wedang jahe untuk dinikmati sambil menghangatkan badan setelah mandi dan berenang di sekitar air terjun. Bila punya sedikit nyali cobalah untuk memanjat dinding air terjun untuk melihat air terjun dari dekat. Tapi hal ini tidak disarankan karena sangat berbahaya, apalagi dinding air terjun lumayan licin. Jika jatuh bisa membentur bebatuan yang berada di bawah. 

Mencoba naik ke atas air terjun
Berfoto di atas air terjun
Ingat sebelum malam kita harus beranjak dari tempat ini, karena semakin sore arus sungainya bisa semakin deras. Disamping juga kondisi alam yang sangat gelap di tempat ini ketika malam hari.

Salam Lestari...........

Kamis, 03 September 2020

Wisata Alam Bukit Bangkirai

Bukit Bangkirai

Tidak jauh dari kota Balikpapan terdapat obyek ekowisata yang cocok untuk wisatawan yang memiliki jiwa petualangan. Obyek wisata yang dimaksud adalah Bukit Bangkirai yang berjarak sekitar 58 kilometer atau sekitar 1,5 jam perjalanan darat dari kota Balikpapan . Bukit Bangkirai berada di wilayah Kecamatan Samboja Kabupaten Kutai Kartanegara. Kawasan hutan ini sebenarnya adalah kawasan dibawah pengelolaan PT Inhutani I, dan memiliki luas sekitar 1.500 hektar.

Pintu masuk kawasan hutan Bukit Bangkirai
Sesuai namanya, kawasan hutan ini memiliki vegetasi utama yaitu jenis pohon bangkirai (Shorea laevis). Pohon ini merupakan jenis kayu yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan termasuk jenis kayu yang sudah mulai langka. Jenis kayu bangkirai memiliki sifat yang kokoh seperti kayu ulin (kayu besi), sehingga banyak digunakan oleh masyarakat setempat sebagai bahan bangunan rumah-rumah tradisional Kalimantan. Pohon bangkirai bisa memiliki tinggi 40 hingga 50 meter dan berdiamete 2,5 meter serta sudah hidup lebih dari 150 tahun.  
Pohon Bangkirai (Shorea laevis)
Berdasarkan sejarahnya kawasan hutan tropis ini dahulu pernah mengalami kebakaran hebat akibat musim kering yang panjang, yaitu pada tahun 1982-1983 dan tahun 1997-1998. Pada dua kebakaran tersebut sebagian besar tumbuhan yang berada di kawasan habis terbakar. Walaupun demikian, ada sebagian kecil kawasan yang didominasi oleh pohon bangkirai selamat dari dua kebakaran tersebut. Kawasan inilah yang kemudian menjadi kawasan wisata Bukit Bangkirai. 

Selain pohon bangkirai, di kawasan hutan ini juga dutemukan jenis flora eksotis lainnya. Terdapat beberapa jenis pohon kayu lainnya, seperti keranji (Dialium platysepatum), meranti merah (Shorea smithiana), ulin (Eusideroxylon swageri), keruing (Dipterocarpus spp.) dan kempas merah (Koompassia malaccensis).
Pohon Keranji (Dialium platysepatum) 
 Hal lain yang menjadi daya tarik Bukit Bangkirai adalah jembatan kanopi (Canopy bridge) yang membentang diantara pohon-pohon raksasa yang menjulang tinggi. Jembatan ini dibangun oleh Canopy Construction Associated pada tahun 1998, yang pembangunannya memakan waktu 1 tahun. Jembatan kanopi (Canopy bridge) ini merupakan yang terpanjang kedua di Asia dan kedelapan di seluruh dunia. Panjang total lintasan ini adalah 64 meter yang terbagi mejadi 4 ruas, dengan ketinggian rata-rata 30 meter dari permukaan tanah.

Sejarah singkat jembatan kanopi (Canopy bridge)
Kita bisa memacu adrenalin dengan mersakan goyangan jembatan kanopi yang memiliki ketinggian 30 meter dari permukaan tanah. Banyak wisatawan yang tidak berani melintas di jembatan ini, hanya yang memiliki nyali tinggi saja yang berani berjalan dari ujung ke ujung. 

Butuh nyali lebih untuk berani berjalan ke ujung jembatan kanopi (Canopy bridge)
Untuk mencapai lokasi jembatan kanopi (Canopu bridge) kita harus berjalan sekitar 450 meter, dimana trek akan dibagi menjadi 2 bagian. Trek I memiliki panjang sekitar 150 meter.

Trek I sepanjang 150 meter

Sedangkan trek II memiliki panjang sekitar 300 meter, tentu saja hal ini lumayan membuat kita sedikit berkeringat. Selama perjalanan kita juga bisa menikmati berbagai macam vegetasi penghuni Bukit Bangkirai. Jangn lupa untuk istirahat sejenak untuk menarik nafas sambil menikmati keragaman hayati yang ada di lokasi ini.

Trek II sepanjang 300 meter
Saat tiba di jembatan kanopi (Canopy bridge) cobalah uji adrenalin anda untuk berjalan dari ujung ke ujung jembatan. Karena perjalanan ke lokasi ini akan terasa sia-sia jika tidak berani menjajal dari ujung ke ujung jembatan fenomenal ini.

Jangan lupa menjajal jembatan kanopi dari ujung ke ujung

Salam Lestari.......