Minggu, 30 Agustus 2020

Materi Survival

 SURVIVAL
Pendakian gunung adalah salah satu jenis kegiatan yang akhir-akhir ini begitu hits di kalangan mellenial. Sayangnya tidak semua pendaki gunung saat ini yang faham betul mengenai pengetahuan Survival, sehingga sering jatuh korban meninggal dunia diantara para pendaki. Hal ini tidaklah mengherankan karena saat ini dengan modal uang dan menyewa alat-alat gunung semua orang bisa mendaki gunung.
Lokasi: Gunung Tambora jalur Desa Pancasila
Survival berasal dari kata Bahasa Inggris"Survive" yang artinya bertahan hidup atau menyelamatkan hidup. Sedangkan kata "Survival" sendiri mengandung makna suatu kondisi tertentu yang menuntut seseorang untuk mempertahankan hidupnya dalam kondisi yang buruk atau kritis di suatu daerah yang asing atau belum pernah ditemuinya. Sedangkan Survivor adalah seseorang yang mempertahankan hidupnya dari suatu kondisi yang buruk atau kritis di daerah yang asing. Pengetahuan Survival sangat dibutuhkan oleh seorang pegiat alam bebas untuk mengantisipasi kondisi di luar kendali ketika melakukan kegiatan di alam bebas. Mendaki gunung adalah salah satu contoh kegiatan di alam bebas yang membutuhkan pengetahuan Survival.

Menurut buku komando Survival definisi Survival adalah sebagai berikut:
  • Sadarilah sungguh-sungguh situasimu
  • Untung malang tergantung ketenanganmu
  • Rasa takut dan panik harus kamu kuasai
  • Vakum (kosong) isilah dengan segera
  • Iingatlah selalu dimana kamu berada
  • Viva (hidup) hargailah dia
  • Adat istiadat setempat patut ditiru
  • Latihlah dirimu dan belajarlah selalu
Statistik menunjukkan bahwa kemampuan seorang Survivor untuk bertahan hidup rata-rata adalah 3 hari atau selama 72 jam. Sedangkan yang bisa hidup diatasa 3 hari adalah 5 persen, dan itupun karena didukung oleh kekuatan fisik dan pengetahuan Survival yang cukup baik.
Hal yang sangat dibutuhkan seorang Survivor ketika menghadapi kondisi Survival adalah tetap tenang dan tidak panik. Kenali daerah sekitar dengan melihat bentangan alam serta flora dan fauna di sekitar, dan tidak tergesa-gesa dalam menentukan prioritas Survival yang beresiko keliru. Dalam kondisi Survival diperlukan pengetahuan tentang kondisi dan kebutuhan tubuh. Dalam hal ini adalah memahami reaksi atau dampak dari pengaruh lingkungan. Tantangan terberat adalah sikap mental atau psikologis dalam menghadapi situasi buruk atau kritis.

Jika tersesat hal yang perlu dilakukan adalah STOP:
  • Stop and seating/ Berhenti dan duduklah
  • Thingking/ Berpikirlah
  • Observe/ Amati keadaaan sekitar
  • Planning/ Buat rencana mengenai tindakan yang harus dilakukan
Berikut adalah contoh prioritas dalam kondisi Survival:
  1. Yang paling utama tentunya adalah udara, bernafas dilakukan setiap detik untuk bertahan hidup oleh karena itu udara mendapatkan prioritas untuk bisa bertahan hidup.
  2. Selanjutnya adalah perlindungan diri dari cuaca buruk dan keganasan alam. Jika tidak ada tenda atau gua dan tidak sempat membuat bivak maka membuat perapian bisa menjadi pilihan kedua.
  3. Istirah adalah hal yang kelihatan sepele namun sangat dibutuhkan oleh tubuh, karena dengan istirhat tubuh akan terbebas dari CO2 , asam dan pemborosan metabolisme lainnya. Dalam hal ini istrihat mental termasuk hal yang sangat menetukan, sebab stress bisa mengurangi kemampuan untuk bertahan hidup. 
  4. Kebutuhan air, karena tubuh manusia 2/3 terdiri dari cairan maka ketersediaan air sangat menentukan dalam kondisi Survival. Usahakan untuk menghemat air jika belum menemukan sumber air, karena tanpa air manusia hanya bisa berahan hidup hanya dalam 3 hari atau 72 jam. 
  5. Ketersediaan makanan juga harus diperhatikan dan bisa memanfaatkan pengetahuan flora dan fauna untuk mencari sumber makanan. Karena di alam bebas tidak semua flora dan fauna bisa dimakan, karena ada beberapa diantaranya mengandung racun yang justru sangat berbahaya bagi hidup. Hindari makan jamur karena selain beresiko mengandung racun, kandungan kalori jamur juga sangat rendah. Tapi berdasarkan catatan, manusia bisa bertahan hidup tanpa makanan selama 40 - 70 hari.
Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam kondisi Survival:
1. Sikap metal: semangat untuk ingin tetap hidup, kepercayaan diri, akal sehat, disiplin dan rencana matang, serta kemampuan untuk belajar dari pengalaman.
2. Pengetahuan: cara membuat bivak, cara memperoleh air, cara mendapatkan makanan, cara membuat api, pengetahuan orientasi medan (navigasi) dll.
3. Pengalaman dan latihan: latihan mengidentifikasi tanaman, latihan membuat perangkap (trap) dll.
4. Peralatan: kotak survival, pisau jungle dll

Contoh tool kits Survival (Sumber google pictures)


Bahaya-bahaya yang dihadapi dalam kondisi Survival antara lain:

1. Ketegangan atau panik
Cara pencegahan: sering berlatih, berfikir positif, optimis, persiapan fisik dan mental.
2. Panas matahari
Cara pencegahan: Aklimatisasi yaitu penyesuaian diri dengan iklim dan lingkungan, mengurangi aktifitas, garam dapur (inilah fungsi utama membawa garam jika naik gunung bukan ditebarkan disekitar tenda untuk mencegah binatang melata seperti ular), memakai pakaian longgar.
3. Kemerosotan mental
Gejalanya adalah: lemah, lesu, kurang bisa berfikir dengan baik, histeris. Penyebabnya adalah kejiwaan dan kondisi fisik lemah serta kondisi alam yang mencekam. 
Pencegahan: tentu saja dengan tetap tenang dan banyak berlatih.
4. Binatang berbisa dan beracun
Gejala: pusing dan muntah, nyeri dan kejang perut, diare, kejang-kejang sekujur badan bahkan pingsan. Pencegahan: hindari memamakan tumbuhan atau hewan yang mengandung racun, minum air garam atau air teh pekat.
5. Kelelahan akut
Pencegahan: makan makanan yang mengadung kalori dan mengurangi kegiatan yang berat dan berbahaya. Lindungi badan dari suhu ekstrim karena penurunan suhu tubuh dibawah 30° C bisa menyebabkan kematian.

Dalam kondisi Survival seorang Survivor juga bisa melakukan beberapa hal:
1. Membuat Bivak atau Shelter perlindungan baik dari cuaca ekstrim maupun binatang buas.
2. membaca dan membuat jejak yang bisa dilihat oleh orang, misalnya dengan membuat tanda pada batang-batang pohon.
3. Mencari sungai dan mengikuti alur sungai, karena sungai juga merupakan sumber air yang sangat membantu dalam kondisi Survival.
4. Membuat perapian agar asapnya bisa terlihat oleh orang lain, hal ini sangat membantu Survivor untuk membeitahukan keberadaannya.
5. Membunyikan peluit, usahakan membawa peluit yang suaranya tidak sama dengan suara hewan seperti burung dll. Peluit juga bisa digunakan untuk mengirimkan sandi morse kepada orang lain yang mungkin berada di sekitar lokasi Survivor.

Sebisa mungkin dalam setiap kegiatan alam bebas selalu membawa Survival tool kits yang terdiri dari: mata pancing/ kait, jarum, benang, peniti, tali kecil (prusik), cermin suryakanta atau cermin kecil, senter, peluit, korek api yang tersimpan dalam tempat kedap air agar tidak basah, ponco/ jas hujan/ rain coat dll. Karena kesiapan anda sebelum melakukan kegiatan di alam bebas akan sangat menentukan hidup anda ketika dalam kondisi Survival dan menjadi seorang Survivor.


*Dari berbagai sumber


Hargai Hidup Anda...
Salam Lestari...




Tidak ada komentar:

Posting Komentar