Minggu, 19 Juni 2016

Danau Kelimutu



DANAU KELIMUTU

Danau Kelimutu adalah danau yang berada di gunung Kelimutu yang merupakan gunung berapi, gunung Kelimutu terletak di Pulau Flores, Provinsi NTT. Lokasi gunung ini tepatnya di Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende. Gunung ini memiliki tiga buah danau kawah di puncaknya. Danau ini dikenal dengan nama Danau Tiga Warna karena memiliki tiga warna yang berbeda, yaitu merah, biru, dan putih. Walaupun begitu, warna-warna tersebut selalu berubah-ubah seiring dengan perjalanan waktu.

Berdasarkan informasi warga setempat Kelimutu berasal dari gabungan kata "keli" yang berarti gunung dan kata "mutu" yang berarti mendidih. Menurut kepercayaan penduduk setempat, warna-warna pada danau Kelimutu memiliki arti masing-masing dan memiliki kekuatan alam yang sangat dahsyat.


                                       Foto Danau Kelimutu dari atas pesawat

Danau atau Tiwu Kelimutu di bagi atas tiga bagian yang sesuai dengan warna - warna yang ada di dalam danau. Danau berwarna biru atau "Tiwu Nuwa Muri Koo Fai" merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa muda-mudi yang telah meninggal. Danau yang berwarna merah atau "Tiwu Ata Polo" merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang yang telah meninggal dan selama ia hidup selalu melakukan kejahatan/tenung. Sedangkan danau berwarna putih atau "Tiwu Ata Mbupu" merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang tua yang telah meninggal.

Danau yang paling dalam, sekitar 127 meter, disebut Tiwu Nua Muri Koo Fai (Danau Pemuda dan Gadis). Saat saya berkunjung, danau seluas 5,5 hektare itu tampak berwarna hijau lumut. Di bagian tenggara terdapat Tiwu Ata Polo alias Danau yang Mempesona sedalam 64 meter dengan luas 4 hektare. Danau itu diperkirakan menjadi salah satu sumber air bagi Sungai Ria Mbuli yang mengalir di Gunung Kelimutu. Hari itu sempat ada runtuhan tebing di lokasi danau ini sehingga menimbulkan bunyi dentuman yang cukup keras akibat material runtuhan yang jatuh ke air danau. Sekitar setengah kilometer dari puncak, terdapat Tiwu Ata Mbupu (Danau Orang Tua) yang saat itu berwarna hitam. Luasnya 4,5 hektare dengan kedalaman 67 meter.



             Danau Kelimutu

Luas ketiga danau itu sekitar 1.051.000 meter persegi dengan volume air 1.292 juta meter kubik. Batas antar danau adalah dinding batu sempit yang mudah longsor. Dinding ini sangat terjal dengan sudut kemiringan 70 derajat. Ketinggian dinding danau berkisar antara 50 sampai 150 meter.

Mitos Kelimutu
Di masyarakat sekitar Danau Kelimutu terdapat banyak mitos mengenai danau ini, berikut adalah beberapa mitos mengenai danau Kelimutu.

1. Danau yang dihuni roh
Tiga danau tersebut masing-masing bernama Tiwu Ata Mbupu, Tiwu Nuwa Muri Koo Fai, dan Tiwu Ata Polo. Masyarakat setempat percaya, danau yang pertama dihuni oleh roh atau jiwa orang tua yang telah meninggal. Danau kedua dipercaya menjadi 'rumah' bagi jiwa muda-mudi. Sementara danau ketiga, konon dihuni arwah orang jahat.
Danau kedua adalah yang paling sering berubah warna. Konon karena dihuni muda-mudi, mungkin jiwanya masih menggelora, Mungkin kalau bahasa sekarang penghuninya adalah ABG labil. 


2. Berubah warna secara misterius
Ketiga danau tersebut bisa berubah warna secara misterius. Dari segi sains, terdapat satu jenis mineral dalam danau yang berubah sesuai kondisi geologis. Namun tak ada yang tahu pasti kapan danau-danau itu berubah warna. Konon sampai saat ini belum ada yang pernah melihat secara langsung proses perubahan warna tersebut
Berdasrkan cerita yang berkembang pernah satu kali, petugas Taman Nasional melihat danau setengah berubah warna pada siang hari. Tapi tiba-tiba kabut muncul, menutupi danau. Waktu kabutnya hilang, warna danau kembali seperti semula. Alias tidak jadi berubah. Perubahan warna danau Kelimutu sering dikaitkan dengan peristiwa besar yang akan melanda Indonesia.


3. Ditemukan oleh orang Belanda, berwarna merah-putih-biru
Danau Kelimutu konon ditemukan oleh orang Belanda bernama Van Such Telen, tepatnya pada 1915. Waktu itu dia memberitahu warga setempat, menemukan danau berwarna merah-putih-biru. Namun warga sempat tak percaya, karena itu adalah warna bendera Belanda.
Tapi ternyata informasi tersebut benar adanya, waktu pertama kali warga setempat melihat Danau Kelimutu berwarna merah, putih, dan biru. Di areal parkir menuju Danau Kelimutu juga terdapat bangunan yang sering disebut sebagai “Pesanggrahan Belanda”.



                                Gerbang masuk ke pesanggrahan Belanda

4. Roh pun diberi makan
Kepercayaan warga setempat yang menganggap adanya roh penghuni Danau Kelimutu tak sekadar jadi kepercayaan. Satu kali dalam setahun, masyarakat setempat 'memberi makan' para roh di ketiga danau lewat upacara Pati Ka Du'a Batu Ata Mata.
Ini adalah upacara pemberian sesaji kepada roh-roh penghuni Danau Kelimutu. Sesaji tersebut berupa sirih, pinang, rokok, nasi dan daging, diakhiri oleh arak/ tuak. (mungkin karena penghuninya muda-mudi ya makanya harus ada arak/ tuak)


5. Konon, airnya bening!

Terlepas dari aneka warna yang tampak pada Danau Kelimutu, pernahkah ada ilmuwan yang benar-benar meneliti warna asli danau tersebut? Konon pernah ada yang mengambil air dari danau tersebut, tapi warnanya bening.
Percaya atau tidak alam memang memang erat kaitannya dengan kepercayaan.

Akses Ke Danau Kelimutu
Danau Kelimutu terletak 54 kilometer di sebelah timur Kota Ende atau waktu tempuh sekitar 2 jam karena jalan yang dilalui adalah daerah pegunungan sehingga sepanjang perjalanan akan bertemu banyak jalanan berliku. Jika berangkat dari Kota Ende maka menyewa kendaraan mobil atau motor adalah pilihan untuk menuju kesana. Tapi kalau mau lebih dekat bisa memilih menginap di beberapa bungalows yang lokasinya dekat persimpangan masuk ke Danau Kelimutu tepatnya di Desa Moni. Tarif penginapan di Desa Moni masih cukup terjangkau yakni berkisar Rp 150.000 – 200.000. Dari Desa Moni bisa berangkat pagi-pagi agar bisa menikmati sunrise memakai ojek yang berdasarkan informasi dari warga sekitar tarifnya sekitar Rp 100.000,-.
Memasuki kawasan Taman Nasional Kelimutu pengunjung di wajibkan untuk melapor ke pos jaga Taman Nasional untuk registrasi dan membayar tiket masuk sebesar Rp 2.500 per orang. 
                                 Jalur ke Danau Kelimutu


Kendaraan bisa langsung di parker di areal parkir yang cukup luas dengan beberapa gazebo dan warung-warung penjual makanan dan minuman. Alangkah baiknya membawa sendiri makanan dan minuma agar biaya perjalanan tidak menjadi mahal.

                                Pintu masuk di depan lokasi parkir

Dari tempat parkir pengunjung akan berjalan kaki sekitar 30 – 40 menit untuk menunju puncak gunung lokasi untuk melihat ketiga danau tersebut secara sempurna. Di perjalanan sebelum tangga menuju puncak pengunjung bisa beristirahat sejenak menikmati udara sejuk pegunungan.
Usahakan sampai puncak gunung sesaat seblum matahari terbit agar bisa menikmati indahnya sunrise.


                                Sunrise di Danau Kelimutu

                Danau Kelimutu dari puncak





           



Tidak ada komentar:

Posting Komentar