Selasa, 14 Juni 2016

Pulau Mekko



PULAU MEKKO “DREAMLAND” DI UJUNG TIMUR PULAU FLORES

Mekko merupakan nama perkampungan di ujung timur Pulau Adonara Kabupaten Flores Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur. Namun perjalanan kali ini bukan ke pantai Mekko tapi ke pulau pasir “dreamland” dari timur yang biasa disebut pulau Mekko. Fenomena pulau pasir Mekko hanya terjadi jika air laut sedang surut dan ketika pasang pulau pasir ini akan menghilang ditutupi air laut. Perjalanan ke Pulau Mekko memakan waktu sekitar 3 jam dari kota Larantuka ibu kota Kabupaten Flores. Sepanjang perjalanan akan disuguhkan pemandangan indah kota Larantuka dan Pulau Adonara.

                                Foto satelit Pulau Adonara (diantara pulau Flores, Solor dan Lembata)

Sejarah Adonara terdokumentasi dari abad ke enambelas, ketika para pedagang dari misionaris Portugis mendirikan pos di dekat Pulau Solor. Pada saat itu Pulau Adonara dan pulau-pulau di sekitarnya dibagi antara penduduk pesisir yang dikenal sebagai Paji, dan penduduk pegunugan yang dikenal sebagai Demon. Para Paji mudah menerima Islam, sementara Demon cenderung di bawah pengaruh Portugis. Wilayah Adonara milik Paji mencakup tiga kerajaan, yaitu Adonara (berpusat di pantai utara pulau), Terong dan Lamahala (di pantai selatan). Bersama-sama dengan kerajaan di Pulau Solor, Lohayang dan Lamakera, mereka mereka membentuk sebuah persekutuan yang disebut Watan Lema (Lima Pantai). Watan Lema bekerja sama dengan VOC pada tahun 1613 dan ditegaskan pada 1646. Kerajaan Adonara sendiri sering bermusuhan dengan Portugis di Larantuka, Flores dan tidak selalu taat kepada Belanda. Pada abad ke 19, penguasa Adonara di utara memperkuat posisinya di Pulau Solor. Saat itu juga menjadi pengusa bagian timur Flores dan Lembata. Wilayah Demon berdiri di bawah kerajaan Larantuka, yang berada di bawah kekuasaan Portugis sampai tahun 1859, ketika wilayah tersebut diserahkan kepada Belanda. Kerajaan Larantuka dan Adonara dihapuskan oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1962.

Nikmati Naik Kapal Kayu

Untuk menuju ke Pulau Adonara perjalanan akan dimulai dari pelabuhan laut Larantuka Kabupaten Flores Timur. Ada dua pilihan penyeberangan yang ditawarkan yaitu memakai kapal ferry langsung menuju pelabuhan Weiwerang atau memakai perahu kayu yang bisa muat motor ke pelabuhan Tabilota dan pelabuhan Wailebe Pulau Adonara. Perjalanan menggunakan kapal ferry akan memakan waktu sekitar 1 jam perjalanan laut, sedangkan perjalanan menggunakan perahu kayu memakan waktu 15 menit saja ke pelabuhan Tabilota dengan tarif 15.000 per orang. Selanjutnya dari Tabilota akan menempuh perjalanan darat sekitar 45 menit ke Kota Weiwerang Pulau Adonara.


                                Kapal kayu menuju pelabuhan Tabilota




Traveler sebaiknya menggunakan kapal kayu dari pelabuhan Larantuka agar bisa menikmati keindahan laut selat Lowotobi yang sempit dan berarus deras. Dari atas kapal bisa menikmati keindahan Kota Larantuka dengan latar Gunung Ile Mandiri yang begitu indah dari tengah laut. Perjalanan akan terasa singkat bagi yang senang selfi apalagi jika menyeberang sore hari sambil menikmati semburat merah mentari di balik gunung Ile Mandiri. 


                                          Kota Larantuka dari tengah laut dengan latar Gunung Ile Mandiri




Sampai di Pelabuhan  Tabilota perjalanan dilanjutkan memakai sepeda motor agar bisa mengeksplore Pulau Adonara dari Ujung Barat. Dibutuhkan waktu sekitar 45 menit perjalanan darat untuk sampai di Kota Weiwerang sebuah Kota paling ramai di Pulau Adonara.


Perjalanan ke “Dreamland” Mekko
Perjalanan dimulai dari wilyah Terong karena rombongan menginap di rumah salah seorang teman. Wilayah Terong yang berada di pinggir laut menyuguhkan pemandangan perkampungan muslim di Pulau Solor yang tepat berada di seberang lautan Selat Solor. Sebuah pemandangan yang indah di tengah-tengah birunya air laut. Perjalanan menuju ke pulau pasir Mekko disarankan untuk berangkat pagi agar air laut masih dalam posisi surut, karena “dreamland” ini hanya akan muncul ketika air laut surut. 


Untuk menuju ke Pulau pasir Mekko sebenarnya ada 2 jalur penyeberangan yang bisa dipakai yaitu jalur dari Desa Mekko dan jalur Desa Waiwuring. Dari Kota Waiwerang jalur Desa Waiwuring lebih dekat bila dibandingkan dengan jalur dari Desa Mekko sendiri, tapi perjalanan lautnya lebih panjang bila dibandingkan dengan jalur dari Desa Mekko. Tapi kedua jalur ini sama-sama menyajikan pemandangan yang indah dan menyenangkan sambil menguji adrenalin memakai perahu ketinting. Perahu ke Pulau Mekko bisa carter pada penduduk setempat dengan tarif Rp 350.000,- untuk setiap rombongan. 
 
                                Pernajalanan dengan peerahu ketinting dari Desa Waiwuring

Pulau Mekko sendiri berada di selat antara Pulau Adonara dengan Pulau Lembata, dimana karena selatnya sempit arus bawah airnya begitu deras. Sebelum sampai di Pulau Mekko jika dari Desa Waiwuring sebanarnya ada pulau yang lebih kecil dan dipenuhi burung camar, cuma sayang sekali tidak bisa kesana karena arus air yang keras dan sedikit membentuk pusaran arus. Pulau mekko dikelilingi oleh air laut yang jernih dengan terumbu karang yang masih alami sehingga dalam perjalanan akan disuguhi pemandangan bawah laut yang begitu indah. Selama perjalanan mata akan dimanjakan oleh beraneka jenis biota laut yang terlihat jelas dari permukaan.
                                Jernihnya air laut Pulau Mekko




                                           Pulau Mekko dari kejauhan



                                          Nikmati suasana Pulau Mekko




Bagi penyuka snorkling Pulau Mekko bisa menjadi tempat liburan yang mengasyikkan karena kaya akan biota laut dan terumbu karang yang masih alami. Tapi harus hati-hati dan tidak terlalu tengah mengingat arus air yang cukup deras di areal Pulau Mekko.




Pantai Watotena

Jika sudah puas menikmati indahnya Pulau Mekko, tidak ada salahnya ketika perjalanan balik ke Weiwerang mampir sebentar di Pantai Watotena. Pantai ini merupakan pantai berpasir putih dengan gugusan batu-batu cadas yang perkasa menantang kerasnya hempasan gelombang. Pantai ini banyak dipakai sebagai tempat liburan kelurga dan sudah ada beberapa gazebo meskipun beberapa diantaranya sudah tidak terawat dengan baik.

                                           Indahnya pantai Watotena

                               Jangan lupa nikmati ikan bakar
 
Menikmati suasana pantai sambil bersantai bakar ikan bersama teman, kerabat ataupun keluarga sangat nikmat di tempat ini. Karena Pulau Adonara di kelilingi oleh pantai dengan terumbu karang yang bagus menjadikannya sebagai daerah penghasil ikan sehingga harga ikan di tempat ini sangat terjangkau bila dibandingkan dengan daerah lain. Jika tertarik mari langkahkan kaki sejenak ke ujung timur Pulau Flores yang indah ini. Wonderful Indonesia....



Buat teman-teman di Larantuka dan Adonara, ternyata Pulau Mekko adalah lokasi perpisahan kita dan semoga diberikan rizki dan umur panjang sehingga bisa bertemu kembali. Terima Kasih: Haris, Miral, Iqbal, Sadat, Rochim, Raymond dan Fernando. Sukses selalu kawan….
 


 

 
 
 

 

 

1 komentar:

  1. Maaf untuk kawan Iqbal..Saya salah dalam mencantumkan nama seharusnya IQBAL bukan AKBAR..

    BalasHapus