RINJANI
TRIP: JALUR SEMBALUN
Gunung Rinjani adalah
ikon dari Pulau Lombok, sebuah pulau kecil yang berada pada gugusan kepulauan
Nusa Tenggara. Walaupun pulaunya kecil tapi Lombok memiliki asset berupa Gunung
berapi tertinggi nomor 2 di Indonesia setelah puncak Kerinci di Sumatera.
Gunung Rinjani merupakan puncak tertinggi nomor tiga di Indonesia setelah
puncak Jaya di Papua dan Gunung Kerinci di Sumatera.
Di kalangan para petualangan
Gunung Rinjani merupakan puncak yang harus dikunjungi karena Rinjani terkenal
sebagai gunung paling indah di Indonesia. Para pendaki akan disuguhi indahnya
padang savana, hutan tropis atau danau Segara Anak yang sungguh fenomenal.
Taman Nasional Gunung Rinjani |
Kali ini akan akan di kupas
perjalanan ke Gunung Rinjani dari sisi back packers dan gaya anak Mahasiswa
Pecinta Alam. Bagi pendaki alay gampang saja, tinggal mengeluarkan uang banyak
dan menghubungi agen perjalanan terdekat.
Perjalanan
dari Mataram ke Sembalun
Sarana transportasi
menuju Sembalun bisa ditempuh dengan angkutan umum berupa mini bus yang oleh
penduduk local disebut “engkel” yaitu kendaraan jenis elf dari terminal
Mandalika Mataram sampai pasar Aikmel. Menikmati perjalanan memakai kendaraan
engkel berarti anda harus berangkat pagi-pagi dan langsung menuju terminal
Mandalika di Kelurahan Bertais Mataram. Saat di terminal Mandalika pastikan
jika kendaraan yang anda naiki trayeknya sampai ke Aikmel karena ada beberapa
trayek menuju wilayah lain di Lombok Timur.
Mobil angkutan "Engkel" |
Sebelum naik kendaraan
ada baiknya anda pastikan besaran ongkosnya, jangan sampai merasa “tercekik”
dengan ongkos yang diberikan kernet bus saat sudah sampai di Aikmel. Sebagai
gambaran anda bisa menawar minimal 50% dari harga yang ditawarkan oleh kernet
ataupun pengemudi bus “engkel” tersebut. Biaya ongkos dari terminal Mandalika
menuju Aikmel berkisar antara Rp 25.000 – 30.000 per orang, yang tidak kalah
penting adalah selama di komplek terminal anda harus memastikan dompet ditaruh
pada posisi yang aman. Ini Lombok kawan…Hehehe
Perjalanan dari
terminal Mandalika menuju Aikmel ditempuh dalam waktu kira-kira 2 – 3 jam
tergantung berapa kali kendaraan berhenti untuk menaikkan atau menurunkan
penumpang. Tapi tentu saja anda harus menikmatinya karena ini adalah dunia
petualangan, kalau mau alay tinggal contact
biro perjalanan terdekat agar bisa memakai kendaraan ber AC. Selama dalam
perjalanan Mataram – Aikmel anda akan disuguhi pemandangan daerah pemukiman dan
areal tanah pertanian, dan jika mendaki Rinjani di bulan Juli – Agustus di daerah
Kabupaten Lombok Timur akan disuguhi pemandangan berupa deretan areal
persawahan yang ditumbuhi tembakau Virginia yang sudah terkenal. Di daerah
ini juga ada beberapa gudang milik perusahaan rokok besar dari dalam mapun
luar negeri.
Tembakau Virginia |
Setelah menempuh
perjalanan 2 – 3 jam anda akan tiba di areal pasar Aikmel yang masuk wilayah
Kabupaten Lombok Timur. Anda bisa langsung turun di persimpangan depan masjid
Desa Aikmel dan jangan kaget ketika baru turun langsung diserbu sekelompok
sopir mobil open cup jenis L300 yang menawarkan jasanya mengantar anda menuju
Sembalun. Simpang Aikmel ini merupakan tempat mangkal beberapa angkutan jenis
L300 yang menuju Sembalun. Pastikan sebelum naik angkutan anda sudah melakukan
nego besaran ongkos menuju sembalun, dimana ongkos berkisar 30.000 – 50.000 per
orang tergantung jumlah anggota kelompok. Disini anda juga bisa memanfaatkan
waktu untuk berbelanja untuk melengkapi perbekalan selama mendaki atau membeli
nasi bungkus sebagai bekal makan siang di pintu hutan atau pos jaga TNGR.
Aikmel
Menuju Sembalun
Perjalanan sesungguhnya
menuju kawasan Gunung Rinjani sebenarnya sudah anda mulai sejak naik angkutan
di simpang Aikmel. Sepanjang jalan anda akan menikmati jalan yang berkelok dan
areal persawan milik petani tradisional setempat. Setelah memasuki wilayah Desa
Suela udara akan semakin sejuk dan jalan mulai menanjak serta suguhan gugusan
pohon-pohon tropis dan beberapa primata yang bergelantungan diantara
cabang-cabang pohon.
Jalur menuju Sembalun |
Jangan lupa saat
memasuki daerah pusuk Sembalun yaitu daerah puncak dari tanjakan terakhir anda
minta sopir untuk berhenti sejenak untuk berfoto dengan latar areal persawahan
Desa Sembalun yang ada di bawah. Biasanya daerah ini ramai oleh anak-anak muda
hanya untuk berfoto selfie sambil menikmati pisang goreng dan segelas kopi
lokal. Perjalanan dari Aikmel menuju Sembalun ditempuh selama sekitar 1 jam.
Pusuk Sembalun |
Sampai di Sembalun angkutan
akan langsung mengantar menuju pos jaga Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR)
untuk melaporkan kedatangan serta rencana pendakian. Saat melapor akan
dikenakan biaya sebesar Rp 5.000 per orang/ hari. Jadi silahkan dihitung
sendiri biaya masuk untuk semua anggota tim dikalikan berapa hari waktu yang direncanakan
untuk mendaki. Beberapa pendaki terutama pendaki lokal memang banyak yang tidak
melapor karena menyangkut biaya, tapi hal ini sangat tidak disarankan karena
menyangkut keselamatan selama pendakian. Tapi sebelumnya pastikan terlebih
dahulu gerbang mana yang akan digunakan untuk mendaki karena menyangkut
kendaraan yang pakai dari Aikmel tadi. Jika memakai gerbang Bawaq Nao atau
hutan Sajang maka harus meminta sopir kendaraan menunggu selama proses pelaporan
di pos jaga TNGR untuk mengantar ke Bawaq Nao atau pintu hutan Sajang.
Gerbang
Pendakian
Pendakian dari Desa Sembalun
memiliki beberapa alternative gerbang masuk yang bisa dipakai tergantung selera
dan keinginan para pendaki. Jika memiliki keinginan mengeksplore kawasan kaki
rinjani dengan lebih detail jalur gerbang tugu bawang di sebelah kantor jaga
TNGR lebih bagus walaupun jalurnya lebih panjang untuk sampai ke base camp pos
2 atau pos 3. Tapi kalau kebutuhannya adalah untuk memangkas waktu tempuh ke
base camp pos 2 atau pos 3 jalur Bawaq Nao dan hutan Sajang akan lebih efektif.
Antara ketiga jalur
tersebut sebenarnya akan bertemu di titik yang sama terutama jalur dari tugu
bawang dan Bawaq Nao. Kedua jalur ini akan bertemu di jempatan di bawah shelter
(pos 1) tapi jarak dari Bawaq Nao lebih singkat dibandingkan dengan dari tugu
bawang. Yang agak berbeda adalah jalur hutan Sajang dimana nanti jalur ini akan
keluar di sekitar pos 2 Tengengean (setelah pos 1), dan jalur ini adalah yang
paling singkat dibanding kedua jalur sebelumnya. Tapi sekali lagi pilihannya
tergantung kebutuhan pendakian karena ketiga gerbang jalur tersebut ada plus
minusnya. Tapi secara pribadi bagi tim yang baru pertama kali mendaki Rinjani
disarankan untuk memakai jalur utama yaitu tugu bawang disebah pos jaga TNGR dari
jalur ini akan menemukan kepuasan tersendiri terutama bagi yang suka photografi
dan selfie.
Bermalam
di Pos 2 Tengengean atau Pos 3 Kali Mati
Hari pertama pendakian
mungkin akan cukup banyak menguras tenaga karena perjalanan yang di tempuh
cukup panjang yaitu dari Mataram, disamping tubuh yang masih dalam kondisi
penyesuaian dengan medan dan suhu udara. Setelah berjalan 3 – 4 jam dari ketiga
gerbang tadi akan tiba di pos 2 Tengengean yang bisa dipakai sebagai base camp
untuk malam pertama. Mungkin ada beberapa tim lain yang terlihat melanjutkan
perjalanan menuju pos 3 Padabalong atau kali mati untuk bermalam.
Pos 2 Tengengean Sembalun |
Pilihannya tergantung kondisi
fisik dan keinginan pendaki sendiri agar disesuaikan dan tidak terlalu untuk
memaksa berjalan apalagi kalau hari sudah terlalu sore atau sudah malam. Jika pos
2 yang dijadikan sebagai lokasi bermalam tentu besok paginya harus berangkat
lebih awal ke base camp Plawangan, tapi jika bermalam di pos 3 maka setidaknya
sudah memangkas waktu 1 jam perjalanan menuju base camp Plawangan. Sebagai
bahan pertimbangan untuk menentukan lokasi bermalam di hari pertama adalah
stock air untuk keperluan memasak terutama pendakianyang dilakukan pada di
bulan Juli – Agustus. Di pos 2 Tengengean ada mata air yang selama ini selalu
mengalir walaupun volumenya kecil, sedangkan di pos 3 sudah tidak ada lagi mata
air kecuali ada beberapa genangan di sekitar kali mati.
Post 3 Sembalun (Padabalong) |
Go
To Pelawangan
Setelah melewati tidur
nyenyak dalam dekapan hawa dingin pegunungan tentu saja para pendaki tidak
boleh berleha-leha di dalam tenda. Harus mengawali pagi dengan semangat dan
mempersiapkan sarapan pagi sebelum melanjutkan perjalanan menuju Plawangan.
Usahakan sesaat setelah bangun dan sholat subuh bagi yang muslim untuk sedikit
menggerakkan otot-otot badan, karena perjalanan ke Plawangan adalah perjalanan
mendaki yang miskin jalur “bonus”. Sarapanlah dengan asupan makanan yang cukup
kandungan gizi agar kalori tercukupi untuk medan yang sangat menantang.
Saat matahari terbit
dari pos 2 atau pos 3 akan melihat dari kejauhan kepulan debu di dekat puncak Rinjani
yang berasal dari kaki-kaki para pendaki yang turun dari puncak. Di tempat ini anda bisa berfoto dengan latar
padang savana yang begitu luas dan indah di sekitar perbukitan lereng Rinjani
atau latar puncak Rinjani yang terlihat begitu perkasa. Sebuah pemandangan yang
sangat disayangkan untuk dilewatkan dan diabadikan dalam jepretan blitz kamera.
Camp area post 2 Sembalun |
Bagi yang bermalam di pos
2 tengengean disarankan maksimal jam 8 pagi sudah harus melanjutkan perjalanan
mengingat panjangnya trek yang akan dilalui. Tapi tentu saja anda tidak boleh
buru-buru karena harus membereskan lokasi mendirikan tenda jangan sampai ada
barang yang tertinggal terutama SAMPAH. Jika anda seorang petualang dan pecinta
alam sejati tentu akan malu bila meninggalkan gundukan sampah di lokasi
berkemah. Ingatlah gunung bukan mall yang memiliki petugas kebersihan sendiri. Peganglah
selalu motto “tidak boleh mengambil sesuatu selain gambar dan tidak boleh
meninggalkan sesuatu kecuali jejak kaki”.
Mari lanjutkan
pendakian dan jangan lupa kamera, snack dan air minum ditaruh pada bagian atas
tas masing-masing karena sepanjang perjalanan ada banyak lokasi yang haru diabadikan
dalam jepretan kamera. Sebenarnya untuk menuju base camp Plawangan ada dua
jalur yaitu classic road “Bukit
Penyesalan” yang sudah sangat jarang dipakai kecuali untuk kebutuhan PDPA dan
jalur “Bukit Penyiksaan” yang umumnya dipakai saat ini. Namanya memang sengaja
dibuat sadis sesuai dengan kondisi medan yang akan kita tempuh.
Sekitar 1 jam perjalanan
dari pos 2 akan bertemu jembatan terakhir dan persimpangan jalur turun ke kali
mati dan jalur naik ke pos 3 Padabalong. Jalur turun ke kanan menuju kali mati
adalah jalur classic “Bukit
Penyesalan” dan jalur naik ke kiri adalah jalur “Bukit Penyiksaan”.
Pada trip kali ini akan
diulas jalur “Bukit Penyiksaan” terlebih dahulu karena jalur “Bukit Penyesalan”
sudah sangat jarang digunakan dan akan coba diulas pada edisi berikutnya. Tiba
di pos 3 Padabalong pendaki bisa mencoba membuka snack dan mengambil nafas
untuk melonggarkan paru-paru yang mungkin sudah terasa penuh sambil berselonjor
agar otot-otot kaki lebih rileks. Atur kebutuhan snack dan air minum karena
sepanjang jalan tidak ada mata air atau mini market untuk membeli kebutuhan
selama pendakian. Ingat jalur ini sangat miskin “bonus” sehingga menuntut
kesabaran saat melangkah.
Istirahat di post 3 Sembalun |
Apabila sudah merasa
agak rileks alangkah baiknya untuk melanjutkan perjalanan, tentu saja dalam
perjalanan tidak harus buru-buru dan berjalan cepat, aturlah nafas dan langkah
kaki dan jangan ragu untuk berhenti jika langkah sudah terasa sangat berat. Perjalanan
ke Plawangan adalah perjalanan paling rawan bagi pendaki mengalami kelelahan
ataupun dehidrasi. Akan sangat berbahaya jika memaksakan diri untuk berjalan
cepat karena tubuh juga perlu penyesuaian dengan ketinggian dan tekanan udara. Untuk
pemula atau yang baru pertama kali mendaki Rinjani mungkin akan muncul banyak
keluhan saat melewati trek ini.
Pelawangan bisa dicapai setelah
menempuh perjalanan selama 6-8 jam, tergantung kondisi fisik dan seberapa lama
waktu yang dihabiskan saat beristirahat dalam perjalanan. Tapi saat tiba di
base camp Plawangan rasa pegal dan capek akan sirna berganti semangat mengambil
foto dan selfie dengan latar danau segara anak yang tepat berada di bawah lokasi
berdiri. Disarankan untuk tidak mengurung diri di dalam tenda sebelum malam
kecuali memang kondisi badan yang sudah terlalu capek. Di tempat ini ada moment
sunset yang begitu fenomenal yang harus disaksikan dan diabadikan dalam bidikan
blitz kamera. Moment dimana matahari hilang di balik bayangan Gunung Agung di
Bali yang terlihat begitu perkasa.
Suasana senja di Plawangan Sembalun |
Sebelum malam datang alangkah
baiknya mengambil air untuk keperluan minum dan memasak makan malam. Mata air
Plawangan sekitar 15 menit dari base camp, dengan mengikuti jalur ke puncak
kemudian turun di simpang dekat pohon cemara. Saat di perjalanan anda harus
hati-hati karena banyak “ranjau tai” yang ditebar orang yang tidak bertanggung
jawab. Air di Plawangan begitu nikmat dan segar karena mata air ini adalah mata
air tertinggi di Lombok, konon jika anda mandi disini bisa membuat awet muda. Tapi
jangan dipaksakan karena kondisi tubuh lelah dan cuaca dingin bisa menimbulkan
hypothermia, dianjurkan untuk tidak mandi saat sudah sore atau menjelang malam.
Kalaupun di tempat ini perut
terasa tidak nyaman dan mau BAB sebaiknya mencari tempat yang tersembunyi tapi
jangan dekat dengan tebing demi keselamatan anda dan tidak dilalui orang lain
agar tidak menjadi “ranjau” bagi pendaki yang lain. Jangan lupa menggali dan
menimbunnya kembali dengan tanah karena di gunung tidak ada petugas kebersihan
yang akan membersihkan kotoran anda. Jangan pernah sekalipun mencoba BAB di
dekat mata air karena akan mencemari air dan membuat kondisi tidak nyaman bagi
pendaki lain. Untuk point ini diharapkan kesadaran seluruh pendaki.
Bermalam
di Plawangan Sembalun
Malam kedua berkemah
mungkin akan membuat pendaki lebih cepat mengurung diri di dalam tenda, disamping
karena capek kondisi udara di Plawangan begitu dingin dan kadang dari kejauhan
terdengar “siulan” dari daun-daun cemara yang tertiup angin. Jika memungkinkan
sempatkan diri untuk menikmati pemandangan Plawangan di malam hari. Di Bulan
Juli – Agustus akan begitu banyak tenda berdiri dan berjajar rapi yang tentu
saja akan membentuk sebuah formasi yang begitu indah untuk diabadikan dalam
jepretan kamera dengan latar taburan bintang di tengah alam yang begitu gelap.
Suasana malam di base camp Plawangan Sembalun |
Untuk mengisi malam
bisa menikmati hangatnya kopi atau atau minuman lain yang dibawa dan kalau bisa
hindari minuman keras (beralkohol). Beberapa tim kadang ada yang menyalakan api
unggun sambil bernyanyi untuk sekedar mengurangi tikaman hawa dingin dan kabut
malam. Bagi tim yang akan ke puncak usahakan untuk tidak tidur telalu larut
untuk menjaga tubuh tetap bugar saat akan menuju puncak.
Menggapai
Puncak Rinjani
Perjalanan ke puncak
akan dimulai saat dini hari yaitu sekitar jam 02.00 malam, dan jika anda lupa
atau tidak sempat set alarm tidak perlu khawatir. Karena saat jam ke puncak
suasana akan menjadi lebih ramai karena obrolan atau langkah kaki dari pendaki
lain yang sudah duluan prepare ke puncak.
Untuk alasan
keselamatan sebaiknya tim yang akan menuju ke puncak disesuaikan dengan kondisi
fisik, jangan sampai memaksakan diri apalagi dengan alasan demi gengsi. Yang
terpenting adalah keselamatan karena walaupun gagal ke puncak saat ini, mungkin
bisa kembali lagi untuk menggapai puncaknya di kesempatan yang lain. Ingat
pepatah “takkan lari gunung dikejar”.
Sebelum ke kepuncak sebaiknya
prepare senter/ head lamp untuk penerangan, sleeping bag untuk jaga-jaga jika
udara terlalu dingin, kompor untuk memanaskan air atau makanan jika dibutuhkan,
air minum masing-masing minimal 1 botol besar, snack, kopi atau minuman hangat
lainnya, peralatan P3K (jika perlu bawa tabung oksigen) dan tentu saja kamera
atau gadget untuk selfie. Semua peralatan tadi harus dimasukkan dalam tas ransel
kecil (day pack) dan di bawa masing-masing anggota tim sesuai dengan kebutuhan.
Perjalanan ke puncak bisa ditempuh dalam waktu 3 – 4 jam sesuai dengan
ketahanan dan kodisi fisik. Ketika beristirahat saat mencapai punggungan yang
berpasir sebaiknya mengambil posisi duduk tidak terlalu jauh dari jalan agar
tidak terjatuh ke jurang karena batu-batu dan tanah disepanjang punggungan
gunung sangat labil dan mudah runtuh.
Apabila kondisi fisik
memungkinkan ada baiknya kejar waktu ke puncak sebelum matahari terbit
(sunrise) agar tidak kehilangan moment langka menyaksikan bayangan segitiga
besar diantara sinar matahari. Konon bayangan segitiga ini hanya bisa dilihat
dari beberapa tempat saja di seluruh dunia. Anda tidak boleh berlama-lama di
puncak, jika sudah mengambil beberapa foto atau mencium bendera merah putih
sebaiknya cepat turun untuk memberikan kesempatan tim di belakang yang mungkin
sudah lama menunggu antrian untuk berfoto.
Bayangan "Piramid di atas gunung" dari puncak Rinjani |
Perjalanan turun dari
puncak akan memakan waktu yang lebih singkat dan bisa sambil berlari yang tentu
saja sesuaikan dengan kondisi fisik masing-masing. Tapi setelah sampai puncak
yakinlah semangat akan semakin tinggi pula sehingga mungkin akan membuat tubuh
menjadi terasa lebih bugar.
Puncak Rinjani 3.726 MDPL |
Danau
Segara Anak
Setelah sukses menuju
puncak mungkin perjalanan akan terasa lebih ringan dan santai karena moment
yang mungkin sudah lama dirindukan akhirnya tercapai. Tentu puncak Rinjani
bukan satu-satunya destinasi yang harus kita kunjungi, untuk meyempurnakan
petualangan maka harus bisa menikmati indahnya danau Segara Anak yang eksotis.
Habis sarapan pagi sambil
menikmati segelas kopi mungkin bisa bersiap-siap melanjutkan perjalanan ke
danau Segara Anak, dengan terlebih dahulu membereskan lokasi tenda dengan tidak
meninggalkan sampah. Perjalanan ke danau Segara Anak bisa ditempuh dalam waktu
3-4 jam dengan turun di simpang yang ada tulisan Danau Segara Anak.
Jalur menuju danau Segara Anak |
Perjalanan ke danau
melewati jalur berbatu yang cukup curam menuntut kehati-hatian, jangan sampai
terjatuh karena akibatnya bisa fatal. Tapi selepas itu perjalanan akan melewati
jalur savana yang lebih landai dan mungkin bisa menikmati beberapa snack terlebih
dahulu sambil selfie di tengah perjalanan. Di danau Segara Anak aka nada
suguhan pemandangan yang begitu indah dengan hamparan air jernih dan mungkin
akan melihat beberapa orang sedang memancing ikan. Danau Segara Anak merupakan
habitat beberapa ikan air tawar jenis karper ataupun mujair. Tentu bagi yang
hoby memancing akan menemukan kenikmatan sendiri bisa merasakan strike di danau
yang begitu indah, tapi jika anda tidak membawa pancing dan memiliki keinginan
kuat mendapatkan ikan bisa menyusuri danau sambil membawa pisau atau kayu yang
sudah diruncingkan (seperti manusia Purba atau suku terasing dalam film).
Memancing di danau Segara Anak |
Bersiaplah memburu ikan
penghuni danau Segara Anak sebagai variasi menu makan malam, tapi jika merasa
terlalu capek dan ada membawa uang lebih bisa membeli ikan hasil tangkapan
penduduk lokal. Berkemah sambil bakar ikan di lokasi yang diidamkan banyak
orang tentu akan membuat perjalanan akan semakin berkesan.
Bila ingin puas
menikmati danau alangkah baikknya berkemah selama 2 malam di lokasi ini, agar
bisa mengeksplore setiap sisi danau atau ingin mencoba ke puncak gunung baru
jari yang masih aktif bagi yang masih memiliki tenaga ekstra. Bagi yang suka
“berhammock” silahkan membentangkan hammock diantara pohon-pohon cemara.
Danau Segara Anak |
Pemandian
Air Panas
Lokasi pemandian air
panas berada di dekat sumber air minum, karena air danau Seagra Anak tidak bisa
diminum disebabkan oleh rasanya yang payau seperti oralit. Sebelum mencapai
mata air di sebelah kanan jalan setapak ada jalan menurun dan di sekitarnya ada
batu-batu besar disitulah sumber air panas yang oleh orang lokal disebut “cikar
rarat” atau “selandir”. Airnya begitu panas dan bisa dipakai untuk merebus
telur, konon orang yang tahan mandi disana hanya orang-orang yang memiliki ilmu
kebal saking panasnya.
Pemandian air panas |
Tapi jangan khawatir
bagi yang tidak suka air terlalu panas bisa turun ke tingkatan terakhir setelah
lokasi mata air minum. Di lokasi ini biasanya selalu ramai oleh pendaki yang
berendam air panas yang masih bisa di tolerir oleh kulit. Ketika turun
hendaknya berhati-hati karena di beberapa bagian ada daerah berlumpur yang bisa
mencapai pinggang dan demi keselamatan setiap pendaki memastikan dirinya bisa
berenang atau tidak. Jika tidak bisa berenang alangkah baiknya saat mandi tidak
terlalu tengan dan tidak jauh dari rombongan agar bisa terpantau. Karena di bulan
Mei 2016 ini ada seorang pendaki cewek yang meninggal di lokasi ini (semoga
diberikan tempat terbaik di sisiNYA). Yang perlu diperhatikan dalam setiap
perjalanan adalah jangan sampai meninggalkan seorang anggota tim sendirian,
mungkin dengan kejadian ini akan menggugah kembali makna kebersamaan antar
sesama pendaki atau antar anggota tim.
Gua Susu
Tidak salah jika
Rinjani dijuluki sebagai Gunung paling indah di Indonesia, karena dalam satu
kali perjalanan bisa menikmati beberapa destinasi sekaligus termasuk goa susu.
Goa susu terletak di bagian timur danau Segara Anak dengan menempuh perjalanan
sekitar 1 KM. Goa susu sering digunakan oleh penduduk lokal untuk bersemadi
atau lokasi untuk membuat minyak tradisional yang terkenal memiliki banyak
khasiat. Biasanya penduduk lokal akan membuat minyak tradisional tersebut pada
bulan Rabiul Awal (bulan maulid Nabi) atau oleh penduduk lokal disebut bulan
mulud.
Saat di goa susu jangan
melewatkan tradisi mandi uap (sauna) ala penduduk lokal diantara celah-celah goa
agar tubuh menjadi lebih bugar. Ada mitos disana apabila mau masuk ke dalam mulut
goa yang keci dibagian atas maka harus memiliki hati dan jiwa yang bersih
karena jika masih ada “penyakit” hati maka tidak akan pernah bisa memasuki
mulut goa. Wallahu a’lam bisshowab karena sampai saat ini tidak pernah
mencobanya, tapi untuk alasan keselamatan alangkah baiknya mencoba sauna saja.
Gua Susu |
Perjalanan
Turun
Setalah merasa puas
menikmati keindahan danau sudah saatnya untuk pepare turun kembali, tapi sebelum
turun tentukan terlebih dahulu jalur mana yang akan pakai sebagai jalur balik.
Ada 3 jalur balik yang bisa digunakan yaitu jalur Senaru, Torean atau memakai
jalur yang sama saat naik dari Sembalun. Jalur balik pavorit adalah jalur
Senaru karena bisa melihat Gunung Rinjani dari sisi Utara dan bisa berfoto
dengan latar danau Segara Anak seperti pada uang pecahan Rp 10.000.
Danau Segara Anak dari Plawangan Senaru |
Jika berkeingin untuk
memangkas waktu perjalanan turun maka jalur Torean bisa dipakai sebagai jalur
alternatif. Dalam perjalanan turun melalui jalur Torean akan bertemu dengan air
terjun "Penimbungan" yang terkenal indah.
Air terjuun "Penumbungan" |
Saat tiba di pos jaga
Senaru atau Sembalun alangkah baiknya membuang sampah yang dibawa selama
pendakian pada tempat sampah yang sudah disediakan, jangan pernah meninggalkan
sampah dalam setiap pendakian. Salam Lestari…!!!
BAWA PULANG SAMPAHMU...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar